Kiprah UMK Muda Binaan Pertamina, Berhasil Gaungkan Produk Lokal ke Kancah Global

October 22, 2021

Jakarta – PT Pertamina (Persero) melalui Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) semakin memperluas segmen UMKM mitra binaannya. Makin banyak UMK dari kalangan milenial yang tertarik menjadi pengusaha muda yang mengangkat kearifan lokal. Bahkan, beberapa produk karya mereka telah melenggang hingga pasar internasional.

Salah satunya yakni Teuku Dharul Bawadi. Pemilik Bawadi Coffee menjadi salah satu binaan Pertamina yang telah menjadi UMK Go Global. Betapa tidak, produk kopi gayo khas Acehnya telah berhasil menembus 5 pasar Internasional. Diantaranya Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, hingga negara di benua Eropa.

Pemuda 32 tahun kelahiran Aceh Jaya ini berhasil menumbuhkan jiwa bisnisnya sejak usia belia. Bawadi yang kala itu duduk dibangku kelas tiga SMA merintis usaha konter telepon seluler sejak tahun 2004. Tepatnya usai kejadian tsunami besar di Aceh. “Setelah sukses coba bisnis properti dan malah merugi, akhirnya banting setir menjadi sopir di sebuah perusahaan kopi,” tuturnya.

Merasa cukup dengan pengalaman yang didapat, Bawadi memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan membuat usaha kopi sendiri. Berkat usahanya tersebut, kini ia memiliki pabrik kopi sendiri. Pihaknya sudah bekerja sama dengan 1.840 petani kopi dari yang sebelumnya hanya 50 petani saja. Sedangkan, karyawan tetap yang dipekerjakan di Bawadi Coffee mencapai 28 orang dan karyawan lepas sebanyak 34 orang yang didominasi oleh mahasiswa.

Salah satu UMK milenial mitra binaan Pertamina lainnya adalah Ratna Indrawati. Pemilik usaha Ratna Artshop asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, memproduksi dan menjual produk kerajinan “rotan ketak”. Tak hanya memproduksi, dia juga memberdayakan lebih dari 800 pengrajin di NTB agar dapat menghasilkan produk kerajinan yang mampu menembus pasar internasional.

“Saya berasal dari desa yang sebagian besar masyarakatnya hidup dari kerajinan anyaman. Dan saya ingin mengangkat perekonomian mereka menjadi lebih baik dengan produk yang berkualitas, sekaligus melestarikan produk khas yang telah menjadi bagian dari masyarakat sejak lama,” tutur perempuan 31 tahun ini.

Salah satu masa kejayaan Ratna Artshop yakni pada tahun 2019 lalu. Bersama Pertamina, usahanya diajak untuk mengikuti ajang temu bisnis (business matching) dengan pembeli potensial asal Tiongkok dalam ajang China - ASEAN Expo di Nanning, China. Pada pameran yang digelar selama empat hari itu, Ratna mampu melakukan penjualan dengan nilai hampir Rp 1 miliar. Tepatnya sebesar Rp 881 juta. Nilai yang cukup fantastis.

Pjs. Senior Vice President (SVP) Corporate Communications & Investor Relations (CCIR) Pertamina, Fajriyah Usman menambahkan, melalui Program PUMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Serta berupaya terus mendorong setiap mitra binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Global.

Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.