Jakarta – Kontribusi para pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia cukup besar. Mulai dari kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, hingga kerap menjadi penyelamat saat terjadi krisis ekonomi. Hal ini yang membuat para UMK ini layak mendapat predikat sebagai pahlawan ekonomi bagi bangsa Indonesia.
PT Pertamina (Persero) melalui Program Pendanaan UMK sejak tahun 1993 hingga 2021 ini pun telah membina lebih dari 66 ribu UMK yang tersebar di penjuru Nusantara. Melalui bantuan modal usaha dan program pembinaan UMK naik kelas, Pertamina berupaya membuat para UMK ini lebih adaptif, tangguh, dan mandiri.
Pjs. Senior Vice President (SVP) Corporate Communications & Investor Relations (CCIR) Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, potensi UMK yang luar biasa ini menjadi salah satu aset penting yang harus dijaga dan dikembangkan.
“Para UMK ini bisa bergerak di berbagai lini, misal masalah lingkungan dengan mengolah barang bekas. Terkait masalah sosial bisa dengan pemberdayaan wanita, difabel, anak putus sekolah hingga bidang budaya pun bisa dengan memperkenalkan produk atau kebudayaan khas ke lingkup nasional bahkan hingga mancanegara,” tuturnya.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) bulan Maret 2021, jumlah UMK mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun. UMK mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi di Indonesia.
Salah satu UMK binaan Pertamina sebagai salah satu bagian pahlawan ekonomi ini adalah Nurjannah, pemilik UMKM Batik Mayana yang berbasis di Kota Ternate ini terbilang cukup istimewa. Betapa tidak, meski dalam kondisi difabel, semangatnya untuk memberi manfaat pada orang lain sangat membara. Tidak hanya membangun bisnis, melainkan ia juga memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Peraih Juara II Local Hero Award Pertamina tahun 2020 ini mendirikan Lembaga Pendidikan Keterampilan Khusus yang diperuntukkan bagi para penyandang disabilitas, anak putus sekolah, dan para janda. Hingga kini, terdapat sekitar 34 orang pekerja yang ikut membantu usahanya. Sebanyak 32 orang di antaranya merupakan penyandang disabilitas. Bagi masyarakat yang penasaran dengan karyanya bisa melihat di media sosial @serbausaha_ternate.
Selain itu juga terdapat Ch Derici Wasikem. Pemilik UMK Rimanci Handbags asal Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Rawas, Sumatera Selatan ini mengolah bambu menjadi aksesoris wanita yang menawan. Katalog produknya bisa dilihat melalui media sosial Instagram @rimancihandbags.
Peraih Juara III Local Hero Award Pertamina tahun 2019 ini juga memiliki kepedulian yang besar kepada lingkungan sosialnya. Dia turut memberdayakan kaum difabel dan ibu-ibu rumah tangga untuk membantu usahanya. Dia juga menciptakan produk ramah lingkungan dengan memanfaatkan hasil alam yakni perpaduan bambu, ulos, hingga kain songket.
Menurut Fajriyah, melalui Program PUMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Serta berupaya terus mendorong setiap mitra binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Global.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.