Implementasikan SDGs dan ESG dalam Pembinaan, Nikmatnya Cita Rasa Kopi Lokal Binaan Pertamina Tembus Pasar Internasional

October 08, 2021

Jakarta – International Coffee Day atau Hari Kopi Sedunia dirayakan pada 1 Oktober setiap tahunnya. Sebagai salah satu BUMN strategis di Indonesia, PT Pertamina (Persero) juga memiliki andil untuk membantu para petani kopi maupun pelaku usaha yang bergerak dibidang ini. Lewat Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK), mereka didampingi dan dibina hingga mampu berkembang dan naik kelas.

Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, sejak tahun 1993 hingga 2020, Pertamina telah membina ratusan UMK yang bergerak dibidang kopi. Baik petani kopi maupun para pengolah kopi menjadi produk yang siap diseduh. “Sudah ada sekitar 178 UMK kopi dan petani kopi yang menjadi mitra binaan Pertamina,” katanya.

Fajriyah menambahkan, mereka tersebar di sekitar 20 Provinsi yang ada di Indonesia. Sehingga produk mereka bisa mewakili tiap bagian wilayah Nusantara dengan cita rasa kopi yang khas. “Pertamina melalui Program PUMK akan mendorong pelaku usaha dibidang kopi ini agar naik kelas melalui sejumlah program pembinaan yang intensif bahkan hingga Go Global,” imbuhnya.

Mitra binaan yang telah merasakan manfaat pembinaan tersebut adalah Teuku Dharul Bawadi. Pemilik Bawadi Coffee menjadi salah satu binaan Pertamina yang telah menjadi UMK Go Global. Betapa tidak, produk kopi gayo khas Acehnya telah berhasil menembus 5 pasar Internasional. Diantaranya Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, hingga negara di benua Eropa.

“Terima kasih kepada Pertamina atas pembinaan yang diberikan ke Bawadi Coffee. Juga telah memberikan banyak kesempatan untuk mengikuti beberapa pameran hingga luar negeri. Bagi masyarakat yang ingin mencicipi nikmatnya kopi produksi kami bisa lihat dimedia sosial @bawadi.coffee untuk melihat katalognya,” kata dia.

Selain itu juga ada Raulan Togatorop. Pemilik usaha kopi dengan nama brand A2E Alaxest Coffee ini terhitung pemain baru di dunia perkopian. Namun, sejak memulai usaha pada pertengahan tahun 2019, ia sudah berkomitmen menjadikan produk kopinya menjadi produk unggulan dengan kualitas ekspor.

Usaha yang berbasis di Perumahan Griya Prima Srigunting Blok G No.20, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara telah melakukan banyak inovasi terhadap produknya. “Meski pemasaran masih lokal, namun packaging kopi bubuk kami sudah memakai drip paper yang kekinian seperti yang banyak dilihat di cafe atau coffee shop. Sehingga nyaman dibawa bepergian dan langsung menikmatinya di rumah ataupun kantor,” cerita Raulan.

Selain Raulan, ada pula mitra binaan Pertamina produsen kopi yang cukup sukses mengekspor kopi asli Batangnya ke berbagai Negara. Yakni Wiweko, pemilik WE Coffee and Tea yang berada di Dukuh Tambakboyo RT.003/RW.001, Desa Tambakboyo, Kec. Reban, Kab.Batang ini telah memasarkan produknya di beberapa negara Asia dan Timur Tengah.

“Kami mengirim olahan kopi ke Hongkong rutin, tiap buka rata-rata 10 kg. Ke Jepang sesuai permintaan, pernah hingga 100 kg. Ke Korea Selatan sesuai permintaan, biasanya sebanyak 50 kg. Dan saat ini dalam proses negosiasi untuk dapat mengirim ke Saudi Arabia dan Qatar. Permintaan mereka sebanyak 1 kontainer/bulan,” tuturnya.

Menurut Fajriyah, melalui Program PUMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Serta berupaya terus mendorong setiap mitra binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Global.

Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.